Membaca Jokpin dalam Langgeng: Perayaan 1 Dekade Jejak Imaji

Pameran dibuka oleh Agung Leak bersama Istri Jokpin, lurah Wirokerten, & Dukuh Kepuh Kulon

.

Pameran puisi dan seni rupa bertajuk Membaca Jokpin telah resmi dibuka pada Sabtu, 20 Juli 2024 di Sekretariat Jejak Imaji. Pameran ini merupakan pembuka dari serangkaian acara Perayaan 1 Dekade Jejak Imaji yang menandai perjalanan kelompok belajar sastra Jejak Imaji di tahun kesepuluh.

Acara ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan kepada sosok sastrawan legendaris yang belum lama ini telah berpulang ke pangkuan Tuhan YME, yakni Joko Pinurbo atau yang akrab disapa Jokpin. Sebagaimana tajuknya, pameran ini merangkul sejumlah seniman dan penyair untuk merespons sosok dan karya-karya Jokpin. Respons tersebut dituangkan ke dalam karya berupa puisi, lukisan, patung, desain grafis, dan instalasi.

Acara pembukaan pameran yang dipandu oleh pewara Bekti Tri Utomo dihadiri oleh istri dan keluarga Jokpin, Hj. Rahmawati Wijayaningrum selaku lurah Wirokerten, Sunartana selaku dukuh Kepuh Kulon, Polanco S. Achri selaku penulis pameran, Agung Kurniawan selaku pembuka pameran yang juga merupakan seorang seniman, sastrawan, serta masyarakat umum. Permulaan acara sore hari itu menampilkan Wulan Mauludinta dengan pembacaan dua buah puisi karya Jokpin berjudul Panggilan Pulang dan Anak Seorang Perempuan.

Sambutan hangat disampaikan oleh ketua Jejak Imaji, Bayu Aji Setiawan kepada para hadirin yang datang. “Ini merupakan kali pertama Jejak Imaji mengadakan acara yang cukup besar dan dapat dibilang rumit dalam penyelenggaraannya, mengingat kegiatan Jejak Imaji yang biasanya hanya seputar diskusi dan insidental momen yang diadakan secara sederhana. Sebagaimana pada mulanya Jejak Imaji berangkat dari kelompok diskusi kecil-kecilan yang diadakan di sebuah kos-kosan bernama Lawang Abang, tidak disangka dapat menjadi sebuah ruang belajar bagi anak-anak muda dari berbagai latar belakang. Tajuk Langgeng kami pilih sebagai memuat harapan agar orang-orang yang pernah berproses kreatif di dalam Jejak Imaji tetap memiliki semangat yang langgeng,” ujarnya.

Masyarakat menghadiri pembuka pameran: Membaca Jokpin

Awal mula proses tercetusnya acara ini bermula dari sebuah ide kecil untuk mempertemukan anggota baru dengan anggota terdahulu yang telah melalangbuana, Masih dalam kurun waktu yang dekat dengan tercetusnya ide tersebut, Jokpin pergi mendahului kita semua. Maka Jejak Imaji ingin memberikan sebuah bentuk penghormatan dalam bentuk pameran. Karya-karya yang dihadirkan dalam pameran telah melalui proses kuratorial oleh Faturahman Ramadhan.

Pada pameran kali ini, Jejak Imaji menggandeng Polanco S. Achri sebagai penulis. Ia memandang bahwa karya-karya dalam pameran Membaca Jokpin menampilkan sisi-sisi Jokpin yang jarang dilirik, seperti bagaimana beliau membaca karya-karya pendahulunya, bagaimana ia mencipta sebuah karya, hingga bagaimana ia sebagai manusia biasa. Membaca bukan hanya menyuarakan tetapi juga menghidupkan. Pameran ini harapannya dapat menjadi awal untuk terus membaca Jokpin agar ia selalu hidup di hati kita semua.

Tanggapan positif terhadap acara ini juga disampaikan oleh Hj. Rahmawati Wijayaningrum selaku lurah Wirokerten dan Sunartana selaku dukuh Kepuh Kulon. Mengingat lokasi sekretariat Jejak Imaji yang berada di dusun Kepuh Kulon, kelurahan Wirokerten, maka keberadaannya dapat menjadi penunjang sebuah wacana kelurahan Wirokerten yang sedang merintis menjadi kelurahan budaya. Jejak Imaji menjadi salah satu aset penting untuk memperkaya kegiatan berkesenian di dalam kelurahan Wirokerten.

Agung Kurniawan atau yang kerap disapa Agung Leak, seorang seniman yang cukup banyak bersinggungan dengan Jokpin, menyampaikan sepatah dua kata sekaligus membuka pameran tersebut secara resmi. Agung mengundang Nur selaku istri dari Jokpin, lurah Wirokerten, serta dukuh Kepuh Kulon untuk maju ke atas panggung dan membuka pameran dengan mengucapkan “Selamat berjuang!” secara bersamaan, sebagai tanda pameran resmi dibuka.

Masyarakat melihat pameran: Membaca Jokpin

Pameran ini berlangsung dari tanggal 20-28 Juli 2024. Dalam rentang waktu tersebut, beberapa agenda lain turut dihadirkan, di antaranya Launching buku antologi puisi Avontur, Orasi Budaya, Launching album Jejak Imaji Juga Waktu, Diskusi Komunitas, Celoteh, Tapssu: Tribute to Jokpin, Diskusi Sastra Artist Talk, Talkshow Meracik Parfum & Mengolah Kata, Bentang Layar, Bincang Seni, Sarasehan Budaya, dan Closing Ceremony.

Reporter: Aqilah Mumtaza
Foto: Tim Dokumentasi Jejak Imaji

 

Check Also

Armageddon: Mendengarkan Kekacauan Akhir Zaman dalam Album Perdana Horush

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *