Ketiketik.com Mengetik dan Menalar Perubahan
“aku kini sedang berlayar di atas perahu kecil tanpa kemudi. Jika kita pernah percaya pada langit dan angin, lalu mengapa kamu tak percaya pada dasar laut ?”
Tentang 40 Hari Setelah Kematian Bapak
Eksperimentasi pertunjukan teater yang disutradarai Irna Nj berjudul 40 Hari Setelah Kematian Bapak akan tampil di Festival Minikita sebagai bagian dari program Inkubasi Teater Yogyakarta.
“40 Hari Setelah Kematian Bapak” adalah sebuah karya yang lahir dari pengalaman surealis penulis sejak tahun 2017. Empat puluh hari sebelum dan setelah kematian ayahnya, penulis mengalami mimpi-mimpi ‘aneh’ dan mencatatnya sebagai upaya untuk memahaminya. Berawal dari keinginan untuk memahami arti mimpi setelah sering memimpikan orang yang akan dan sudah meninggal serta mimpi-mimpi lain yang menjadi nyata, penulis mulai mengeksplorasi hubungannya dengan orang-orang mati dalam mimpi. Namun, di sepanjang perjalanan ini, ia justru menemukan sisi-sisi dirinya yang kecil, yang lain, mungkin yang telah hilang atau terkubur di dalam ketidaksadaran.
Proses Pertunjukan
Karya ini akan merupakan sebuah pertunjukan teater eksperimental berbasis drama therapy, menampilkan elemen-elemen yang mendekati mimpi; mulai dari visual, audio, bau dan tekstur yang berdasarkan pada pengalaman surreal penulis yang memuat simbol kematian, kehilangan, ketakutan, dan hal-hal lain yang terkompensasi di alam bawah sadar. Dalam karya ini, akan ada unsur hypnotherapy dan pentingnya melibatkan penonton sebagai volunteer untuk memainkan peran dan menjalankan alur drama dalam pertunjukkan.
Proses penulisan dan eksperimen pencarian artistik dari pertunjukan ini sudah dilakukan sejak tahun 2017. Dalam perjalanannya, Irna bersama dengan teman-teman Kolektif Sudah Pekak Sakit Lagi, telah melakukan berbagai pendekatan untuk membawakan pertunjukan ini ke atas panggung.
Di tahun 2024 ini, Irna menjadi bagian dari Inkubasi Teater Yogyakarta yang diadakan oleh Minikita. Minikita sendiri adalah program fasilitasi seniman teater yang baru muncul (emerging) untuk menciptakan karya baru dengan mengembangkan gagasan artistik dan keproduksian. Minikita Inkubasi Teater Yogyakarta berfokus pada para seniman yang berbasis di Yogyakarta dan daerah sekitarnya.
Pertunjukan 40 Hari Setelah Kematian Bapak yang akan dipentaskan di Yogyakarta ini akhir bulan September ini disutradarai oleh Irna Nj, penulisan naskah oleh Irna bersama Rendra BP, Artistik pertunjukan oleh BaBam, Aji, Rangga, Pemain dan Aktor pertunjukan Meli, Ikhsan, Pakde Tohir, Musik dibawakan oleh Celia, lalu didukung oleh Arvenanda, Meyda untuk keproduksian.
Tentang Kolektif Sudah Pekak Sakit Lagi
Kolektif Sudah Pekak Sakit Lagi (KSPSL) adalah kolektif seni pertunjukan yang dibentuk di Yogyakarta pada tahun 2011. Rendra Bagus Pamungkas (founder) berjalan bersama beberapa pelaku seni lintas disiplin, di antaranya : sastra, seni rupa dan teater. Pertunjukan SPSL mengusung therapeutic theatre sebagai landasan. Kami mempercayai bahwa ruang pertunjukan merupakan medium terapi sekaligus alat baca atas fenomena sosial maupun spiritual yang ditransformasi dan dikomunikasikan dengan kemungkinan bentuk dalam penjelajahan artistik.
Dalam kerja keseniannya, SPSL menerapkan kolektivitas dalam membangun narasi maupun audio dan visual dalam pertunjukan sehingga setiap unsur dalam pertunjukan hadir organik bersama tubuh performer. SPSL meyakini, bahwa kerja kesenian adalah menyusun bahasa artistik yang dipaparkan pada audiens sebagai manifestasi pemikiran dan upaya terapi bagi penonton dan atau setidak-tidaknya pelaku itu sendiri.
Info lebih lanjut mengenai pertunjukan ini silahkan kunjungi instagram Kolektif Sudah Pekak Sakit Lagi di https://www.instagram.com/kirimkabarbaik/
40 Hari Setelah Kematian Bapak
Jumat, 27 September 2024
di IFI LIP Yogyakarta
Pukul 19.30
Tiket: Rp 35.000
